5+ Tokoh Fotografer Indonesia yang Sudah Mendunia

Kini banyak orang yang menyukai dunia fotografi dan mulai mempelajarinya lebih dalam.

Bahkan tidak sedikit orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi fotografer professional.

Berkembangnya teknologi di dunia fotografi dan munculnya beragam jenis kamera digital semakin membuat orang-orang tertarik akan profesi ini.

Namun, menjadi fotografer profesional juga membutuhkan tingkat keterampilan, pelatihan, kesabaran, dan kreativitas yang cukup tinggi.

Banyak fotografer Indonesia sudah membuktikan bahwa dibutuhkan latihan yang banyak dan tingkat kesabaran yang tinggi untuk menjadi fotografer professional.

Beberapa di antaranya bahkan terkenal dengan sebagai fotografer Indonesia yang menginspirasi dan terkenal hingga mendunia.

Lantas siapakah fotografer Indonesia yang sudah banyak menginspirasi dan terkenal di dunia?

Simak informasi menarik berikut ini ya!

1. Oscar Motuloh

Tokoh Fotogafer Indonesia
Oscar Motuloh (lokadata.id)

Ini dia biografi Oscar Matuloh!

Tokoh fotografer Indonesia ini pada awalnya tidak memiliki rencana untuk menjadi fotografer.

Di awal karirnya tahun 1988, Oscar Motuloh adalah seorang reporter di kantor berita Antara.

Namun, di tahun 1990, kantor berita Antara kekurangan fotografer lantaran banyak fotografer senior yang pensiun. Akhirnya pihak Antara memutuskan untuk menugaskan Oscar sebagai fotografer.

Walaupun pada awalnya Oscar sedikit tidak menyukai keputusan tersebut, pria kelahiran Surabaya ini tetap menyetujui. Ia menganggap fotografi adalah tantangan baru yang menarik. Ia pun akhirnya bergabung di dalam Divisi Foto Pers Antara.

Oscar mulai mempelajari fotografi secara otodidak. Ia juga mengikuti pendidikan fotografi di Hanoi pada tahun 1991 dan di Tokyo pada tahun 1993.

Pengalaman dan pengetahuan yang ia dapat selama menjalani profesi sebagai fotografer membuat Oscar berhasil menerbitkan berbagai buku fotografi favorit seperti Marinir dan Pengawal Samudra.

Karir fotografi Oscar terus melejit. Ia mengadakan pameran fotografi di dalam dan luar negeri.

Kini, Oscar telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Photojournalism Antara, serta menjadi pendiri Galeri Foto Jurnalistik Antara.

Selain itu, Oscar juga menjadi pengajar bidang fotografi di berbagai perguruan tinggi, serta aktif menjadi juri di berbagi kompetisi fotografi, baik di dalam maupun luar negeri.

2. Erik Prasetya

Erik Prasetya
Erik Prasetya (www.youtube.com)

Erik Prasetya lahir di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1958. Setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung, ia sempat meniti karir di industri perminyakan sebelum beralih ke bidang jurnalistik.

Erik menghabiskan sebagian besar karir awalnya untuk meliput laporan berita dan pemotretan komersial. Selain itu, ia juga menjadi reporter berita dan bintang iklan.

Hingga pada tahun 1997, ia bertemu seorang jurnalis foto, Sebastian Salgado. Erik pun memutuskan untuk bekerja dibidang fotografi di bawah Sebastian.

Bekerja dan mendapat arahan Sebastian membuat Erik berhasil menemukan gaya fotografi tersendiri.

Gaya fotografi Erik yang terkenal hingga ke luar negeri adalah fotografi street improvisational hitam putih.

Karya Erik yang menjadikannya satu dari 30 fotografer paling berpengaruh dan menginspirasi di seluruh Asia adalah jurnal dokumenternya tentang Jakarta selama 15 tahun, dengan judul “Estetika Banal”.

Erik pun menjadi salah satu fotografer Indonesia yang terkenal di seluruh Asia dan bahkan telah mendunia.

Gaya fotografi yang khas dan prestasinya yang mendunia membuat Erik Prasetyo mendapat julukan sebagai Sang Pelopor Street Photography Tanah Air lho! Hebat ya!

3. Andreas Darwis Triadi

Andreas Darwis Triadi
Andreas Darwis Triadi (blog.bantenkamera.com)

Jika menyebut Fotografi, orang akan selalu melekat pada nama Darwis Triadi. Andreas Darwis Triadi adalah ikon/ tokoh fotografi Indonesia.

Namun siapa sangka di awal karirnya, Darwis adalah seorang pilot. Pada 1978, profesi sebagai pilot adalah sebuah gengsi.

Memiliki lisensi penerbang tidak membuat pria kelahiran 15 Oktober 1954 ini bangga. Dia merasa bahwa jiwanya tidak berada di ruang udara.

Saat itu interaksi sosialnya dengan orang-orang dari dunia fotografi dan fashion secara bertahap merubah pikiran tentang fotografi.

Hingga tahun 1979, Darwis memutuskan untuk beralih profesi.

Meski orang tuanya menentang keputusannya, Darwis tetap pada pendiriannya. Darwis tetap melangkah maju meski pengetahuannya tentang fotografi belum cukup.

Dia tidak menempuh pendidikan khusus tentang fotografi. Namun, ia banyak berdiskusi dengan para fotografer amatir. Ya, karena fotografer profesional cenderung introvert pada masa itu.

”Saat itu fotografer merasa eksklusif dan tidak suka orang lain bergabung dalam kelompoknya untuk belajar fotografi. Mungkin mereka khawatir jika akan bersaing dengan yang lain” batinnya bertanya-tanya.

Hal itu malah semaikin membuat Darwis tetap melangkah lurus ke depan. ”Saat itu, saya berjanji akan membuka dunia fotografi. Saya ingin dunia ini menjadi dunia yang ramah dan menarik”, kata Darwis.

Berawal dari foto brosur Hotel Borobudur tahun 1980, ia dibayar 50.000 IDR.

Pria berkumis ini semakin terkenal karena berani tampil beda.

Pada tahun 1981, Ayah dari dua putri ini mengadakan pameran dengan beberapa fotografer amatir. Saat teman-temannya memajang berbagai foto tentang lanskap dan kemanusiaan, Darwis lebih banyak memajang foto model.

Para pengunjung terkejut dan takjub. Namun, sebagian dari mereka menghinanya dan mengatakan bahwa Darwis adalah fotografer yang tidak tahu teknik fotografi dan sekaligus menyalahi aturan.

Namun, ia tidak merasa tersindir dan terus menekuni gaya fotografinya yang unik.

Keberhasilan karir Andreas dimulai ketika ia mendapatkan kepercayaan untuk menampilkan karyanya pada majalah tahunan Hasselblad tahun 1990.

Setahun kemudian, majalah Vogue juga menampilkan karya Andreas Darwis Triadi pada artikel spesial tentang Indonesia.

Setelah itu, karir Andreas sebagai fotografer Indonesia terus berkembang. Beragam karya Darwis Triadi pun terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat dunia.

Ia sering kali dipilih untuk menjadi fotografer untuk iklan produk-produk lokal ternama, seperti produk Indofood dan Mustika Ratu.

Jasa fotografi Andreas juga digunakan oleh perusahaan produk internasional, seperti Sony Music, Unilever, dan Hugo.

Andreas juga telah menggelar banyak workshop dan seminar tentang fotografi, serta menerbirtkan buku-buku fotografi seperti Kembang Setaman, Secret Lighting, dan Terra Incognita Tropicane.

Pada tahun 2003, Andreas mendirikan sekolah fotografi terpopuler di Indonesia, Darwis Triadi School of Photography.

Ia pun kini dikenal sebagai tokoh fotografer Indonesia yang paling sukses dan menginspirasi.

4. Kayus Mulia

Fotografer Indonesia selanjutnya adalah Kayus Mulia.

Berbeda dengan empat fotografer sebelumnya, Kayus memang memiliki ketertarikan dengan fotografi dari awal dan sempat bergabung dalam beberapa komunitas fotografer Indonesia.

Kayus menempuh pendidikan bidang arsitektur di Aachen, Jerman dan mendapatkan gelar Bachelor of Art fotografi di Brooks Institute, Santa Barbara, Amerika Serikat.

Kemudian, Kayus memulai karirnya di tahun 1986 sebagai fotografer Indonesia.

Tepatnya di Tangerang, Kayus membuka studio foto spesialisasi dalam fotografi industrial dan otomotif.

Kayus sendiri memiliki ketertarikan terhadap teknik fotografi hitam putih yang membuat ia menjadi salah satu dari sedikit fotografer modern yang memproses dan mencetak fotonya sendiri.

Karya-karya fotografi dari Kayus Mulia dipublikasi di Majalah Photo Asia dan Majalah Digital Camera.

Karya ini pun tak luput dari perhatian perusahaan kamera ternama, Kodak.

Atas prestasi ini, Kayus dipilih sebagai juri di kontes foto Kodak ASEAN di Malaysia tahun 1997 dan kontes tahunan Salon Foto Indonesia.

Kayus dianggap sebagai seorang “guru besar” di dunia fotografi.

Hal ini dikarenakan Kayus telah menggelar banyak seminar dan workshop bidang fotografi tentang sudut pandang kamera dan seni fotografi hitam putih di Indonesia.

Buku berjudul Path Towards Enlightenment karya Kayus Mulia juga sangat populer.

Kayus Mulia juga telah mengadakan banyak pameran fotografi ke luar negeri, seperti Malaysia, Nepal, dan Tibet.

5. Nicoline Patricia Malina

Nicoline Patricia Malina
Nicoline Patricia Malina (harpersbazaar.co.id)

Satu lagi fotografer Indonesia yang mendunia kali ini berasal dari Surabaya, Nicoline Patricia Malina.

Pada awalnya, Nicoline telah menempuh pendidikan di bidang seni di Universitas Utrecht, Belanda.

Setelah itu, ia mulai menekuni profesi sebagai seorang model. Namun, sebagai model, Nicoline merasa tidak dapat mengembangkan kreativitasnya.

Bermula dari diskusi dengan rekan fotografer dalam sesi pemotretan, Nicoline memutuskan untuk menekuni profesi fotografer.

Nicoline semakin tertarik dengan dunia fotografi karena ia merasa fotografi adalah cara terbaik baginya untuk berinteraksi dengan dunia.

Ia juga merasa bahagia saat mengoperasikan kamera.

Karir Nicoline sebagai fotografer pun bermula di negara Kincir Angin, Belanda.

Gaya fotografi Nicoline mudah dikenali karena memiliki ciri khas kaya akan warna dan detail yang sempurna digabungkan dengan warna hitam putih sinematik.

Selama karirnya, Nicoline memiliki klien perusahaan-perusahaan internasional, seperti Elle, Amica, Samsung, dan Coca Cola.

Kini Nicoline telah kembali berkarir di negara asalnya, Indonesia.

Pada tahun 2013, ia mendirikan NPM Photography, sebuah lembaga konsultasi dan manajemen seniman kreatif yang mewakili fotografer, ilustrator, pengarah, dan tim produksi bidang fashion, pemotretan, gaya hidup, dan interior.

Ia pun kini dikenal sebagai fotografer Indonesia yang terkenal di dunia.

Anda bisa lebih mengenal fotografer wanita Indonesia yang sudah mendunia ini melalui Instagram Nicoline Patricia Malina @npmalina.

6. Jimmy Iskandar

Jimmy Iskandar merupakan pewaris Tarzan Photo yang sudah berdiri sejak 1948. Tarzan Photo telah sukses melewati tiga zaman yaitu foto hitam putih, foto berwarna, dan foto digatal lho! Tarzan Photo pun mendapat kehormatan dan sukses mencatat sejarah dengan memotret 5 presiden Indonesia.

Ketika masa itu, Jimmy Iskandar sebagai fotografer Tarzan Photo dikenal sebagai fotografer handal Indonesia di kalangan Istana Negara.

Tak hanya itu, sosok Jimmy Iskandar juga dikenal masyarakat luas sejak menjadi pelopor dalam foto dengan media kanvas.

Beliau juga terkenal sebagai fotografer Indonesia yang sudah mendunia berkat karya-karyanya di event-event international.

Salah satunya, Jimmy Iskandar pernah melakukan pemotretan di KTT Non Blok ke-10 (1992) dan KAA (Konferensi Asia Afrika) Golden Anniversary (2005).

Memang, sejak kecil Jimmy Iskandar sudah tertarik dengan dunia fotografi. Ketertarikannya ini didukung oleh ayahnya Tjhang Khioe yang juga berprofesi sebagai fotografer.

7. Stanley Allan

Stanley Allan merupakan fotografer terkenal di Indonesia yang menggeluti fotografi pernikahan.

Ia merupakan seorang lulusan dari Leselle Collage Jakarta.

Stanley Allan memulai merintis karirnya di dunia fotografi sejak tahun 1997 dan berkembang dengan sangat pesat sampai sekarang.

Kini ia sangat populer di Indonesia dan tentunya di dunia sebagai seorang fotografer pernikahan profesional.

 

Nah, itulah fotografer-fotografer Indonesia yang sangat menginspirasi banyak orang di berbagai belahan dunia.

Bermula dari ketertarikan dalam dunia fotografi lantas membuat mereka bekerja sangat keras untuk menghasilkan karya-karya terbaik dan dikenal dunia.

Kini, saatnya bagi Anda untuk kembali berjuang memperdalam dan melatih kemampuan fotografi yang Anda miliki.

Suatu hari nanti buktikan kepada dunia bahwa Anda mampu menjadi fotografer Indonesia seperti mereka!