Pencahayaan menjadi salah satu elemen yang mengambil peran penting dalam sinematografi.
Elemen penting ini bekerja untuk mengatur suasana hati, memberikan efek dramatis, menyinari objek, menghilangkan bayangan yang mengganggu, dan lain sebagainya.
Selain itu, Anda juga perlu tahu apa saja teknik pencahayaan dalam sinematografi yang akan dijelaskan di bawah ini!
Teknik Pencahayaan dalam Sinematografi
Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinematografi berarti teknik pembuatan film.
Sementara jika ditinjau menurut bahasa, sinematografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kinema yang berarti “gerakan” dan graphein “merekam”.
Artinya, sinematografi sebagai teknik menangkap gambar dan menggabungkannya sebagai rangkaian serta mempunyai kemampuan untuk menyampaikan ide atau cerita.
Terdapat beberapa unsur penting yang perlu Anda ketahui untuk bisa membuat sinematografi, yaitu pergerakan dan penempatan kamera, framing, komposisi dan ukuran shot, fokus kamera, serta pencahayaan.
Pencahayaan dalam sinematografi biasanya diatur oleh kru film, tetapi sutradara akan memberikan inspirasi visual atau ide pencahayaan.
Terdapat beberapa teknik pencahayaan sinematografi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
1. Natural Light
Pencahayaan alami yang didapatkan dari matahari atau bulan. Pencahayaan ini tidak pasti dan selalu berganti setiap saat, sehingga Anda perlu memastikan kondisi lokasi, cuaca, dan lain sebagainya agar syuting berjalan sesuai rencana. Selain itu, tambahkan pula lampu atau kain penutup jika diperlukan.
2. Soft Light
Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang bekerja untuk menghilangkan bayangan ketika cahaya menyelimuti subjek. Teknik ini memberikan efek dramatis dan menjadikan kerutan atau noda di kulit terlihat samar.
Soft Light sendiri berasal dari sumber cahaya dengan ukuran relatif lebih besar dibandingkan subjek, ada di dekat subjek, atau menerpa subjek menggunakan sudut yang curam.
3. Key Light
Berupa sumber cahaya utama yang paling intens dan menonjol di bagian bingkai atau frame. Teknik pencahayaan ini bekerja untuk menerangi bentuk subjek atau aktor utama dan bisa digunakan tergantung dengan mood yang ingin ditampilkan dalam suatu scene.
Fungsi utama penggunaannya adalah untuk menarik perhatian audiens terhadap subjek tersebut.
4. High Key Light
Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang berguna untuk mengurangi rasio pencahayaan dan menjaganya agar tetap terang, seimbang, dan menciptakan hasil tanpa bayangan.
High Key Light banyak digunakan untuk sinematografi komedi, musikal, dan klasik. Ini menciptakan tampilan yang cerah, bahagia, dan memberikan nada lebih optimis serta penuh harapan.
5. Low Key Light
Kebalikan dari High Key Light, teknik ini hanya menggunakan satu sumber cahaya key light dan menghasilkan scene penuh bayangan. Hasilnya berupa gambar yang sangat kontras, bernuansa gelap, menakutkan, dan mood penuh misteri.
6. Ambient Light
Berupa cahaya yang ada di lokasi syuting, seperti matahari, bulan, lampu jalanan, lilin, lampu ruangan, tv, dan lain sebagainya. Anda bisa menggunakan teknik pencahayaan dalam sinematografi yang satu ini jika ingin menyinari subjek tanpa memikirkan gaya spesifik atau kualitas cahaya.
7. Back Light
Berupa cahaya yang menerpa aktor atau subjek dari belakang dan berguna untuk memberikan lebih banyak bentuk serta kedalaman pada gambar.
Teknik ini juga untuk memastikan agar rekaman tidak terlihat datar dan dua dimensi. Jika menggunakan matahari sebagai back light, maka pertimbangkan untuk menggunakan reflektor untuk memantulkan cara dengan intensitas lebih rendah.
8. Bounce Light
Berupa cahaya yang dipantulkan dari sumber pencahayaan berbeda, seperti matahari atau lampu ke kertas putih. Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang menciptakan area lebih luas dan tersebar secara merata.
Kondisi ini akan menyoroti subjek tanpa harus menyinari mereka secara langsung.
9. Fill Light
Teknik yang selalu digunakan di sisi berlawanan dari lampu utama dengan tujuan untuk menyeimbangkan cahaya. Biasanya lampu ini dipasang lebih jauh dibandingkan key light untuk menciptakan cahaya yang lebih soft.
Selain itu, Fill Light juga berguna untuk menambah exposure dan menurunkan kontras pada scene.
10. Hard Light
Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang menciptakan bayangan tajam dengan pancaran langsung dari sumber cahaya. Walaupun sering dihindari, tetapi teknik ini bisa sangat berguna untuk memberikan efek dramatis dan mencerminkan karakter yang berubah-ubah.
Selain itu, Hard Light sendiri juga bagus untuk menarik perhatian audiens dan sering digunakan untuk membuat siluet.
11. Motivated Light
Teknik ini meniru sumber pencahayaan alami yang digunakan ketika Anda tidak mempunyai akses dengan sinar matahari, lampu jalanan, atau semacamnya. Cara melakukannya bisa dengan menggunakan kain atau filter.
12. Side Light
Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang menghasilkan bayangan dan sangat bagus untuk menciptakan kontras.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan mood dan dramatis dalam sebuah scene, misalnya pada film noir.
Peralatan untuk Pencahayaan Sinematografi
Ada banyak peralatan yang perlu Anda ketahui untuk mendapatkan pencahayaan sinematografi terbaik, antara lain:
1. Fresnel
Peralatan untuk bisa melakukan teknik pencahayaan dalam studio. Fresnel berupa lampu berbentuk lingkaran konsentris yang menghasilkan pencahayaan merata dan bervariasi.
2. Lampu HMI
Sumber penerangan untuk luar ruangan dan sangat bagus jika digunakan di set yang besar. Jenis lampu ini mampu menghasilkan 85 hingga 108 lumens per watt.
3. Lampu LED
Lampu LED sangat cocok untuk digunakan pada proyek dengan anggaran rendah. Alat ini sangat ringan dan bisa disaring agar sesuai dengan sumber cahaya lainnya.
Tidak hanya itu saja, keuntungan menggunakan lampu LED adalah kualitasnya yang baik dan warna tetap konsisten ketika meredup.
4. Tungsten
Alat pencahayaan yang biasa digunakan untuk produksi film dan menghasilkan suhu warna tinggi atau hangat. Mereka berupa bola lampu filamen pijar yang umum ditemukan dalam pencahayaan interior.
Oleh karena itu, tungsten juga bisa dikatakan sebagai alat terbaik untuk teknik pencahayaan ruangan.
5. Lampu Neon
Alat pencahayaan yang menampilkan cahaya lembut alami dan biasa digunakan untuk kebutuhan interior. Harganya terjangkau, mudah dipindahkan, dan bisa disesuaikan dengan lingkungan pengambilan gambar yang berbeda.
Teknik pencahayaan dalam sinematografi sangat penting dan menjadi salah satu penentu hasil film yang dibuat. Peralatan pendukungnya juga bisa mempengaruhi kualitas teknik pencahayaan yang dihasilkan.
Referensi:
Academy.wedio.com. 2021. Film Lighting Explained: Understanding Cinematography Lighting. [Internet]. Terdapat pada: https://academy.wedio.com/film-lighting/
Studiobinder.com. 2021. Production Lighting — 4 Types of Lighting Kits for Filmmakers. [Internet]. Terdapat pada: https://www.studiobinder.com/blog/video-lighting-kits/
Ekrut.com. 2022. Apa itu Sinematografi? Pengertian, Unsur, Fungsi, hingga 7 Tekniknya. [Internet]. Terdapat pada: https://www.ekrut.com/media/sinematografi-adalah
Glints.com. 2022. 13 Teknik Pencahayaan dalam Sinematografi yang Perlu Kamu Tahu. [Internet]. Terdapat pada: https://glints.com/id/lowongan/teknik-pencahayaan-lighting/#.Y9Yn2XZBzIV