Fotografi arsitektur menjadi salah satu jenis fotografi yang cukup populer dalam bidang fotografi.
Seorang fotografer arsitektur pun bukan sekedar memotret bangunan sebagai objek.
Ada banyak sekali variasi bangunan yang bisa dijadikan objek dengan karakter yang berbeda. Mulai dari gedung mewah nan megah hingga bangunan sederhana.
Jadi untuk menghasilkan jepretan yang menakjubkan, Anda harus memotret dengan teknik tertentu.
Apa yang dimaksud fotografi arsitektur?
Apa saja jenis fotografi arsitektur?
Apa saja yang harus diperhatikan dalam pemotretan arsitektur?
Jawaban selengkapnya bisa Anda temukan dalam artikel di bawah ini!
1. Pengertian dan Definisi Fotografi Arsitektur
Apa yang dimakasud fotografi arsitektur?
Apa manfaatnya fotografi arsitektur bagi arsitek?
Fotografi adalah kegiatan memotret melalui kamera yang merupakan proses untuk menghasilkan gambar atau karya seni berdasarkan objek tertentu.
Gambar yang dihasilkan mempunyai tujuan yang berbeda-beda tergantung kebutuhan. Misalnya untuk kebutuhan promosi, dokumentasi dan ada juga yang hanya untuk dinikmati sendiri.
Sedangkan Arsitektur merupakan sebuah seni perencanaan dalam sebuah konstruksi bangunan.
Fotografi arsitektur adalah aktivitas mengabadikan gambar bangunan dari setiap sudut dan detail dari bangunan itu sendiri.
Seorang fotografer bukan hanya sekedar memotret untuk menghasilkan gambar yang bagus. Melainkan harus mencakup ke-estetikaan yang ada pada bangunan yang dijadikan objek.
Biasanya tujuan fotografi arsitektur adalah untuk dokumentasi.
Sehingga ketika nanti bangunannya sudah cukup lama dan tua, keindahannya masih tetap bisa dinikmati karena telah diabadikan dalam sebuah foto.
Sedangkan bagi arsitek, fotografi arsitektur juga sangat penting. Selain sebagai dokumentasi, fotografi arsitektur akan menjadi bukti sejarah atas karya dari arsitek dalam konstruksi bangunan tertentu.
2. Jenis-jenis Fotografi Arsitektur
Apa saja jenis fotografi arsitektur?
Secara umum, jenis fotografi ini bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu fotografi eksterior, fotografi interior, dan fotografi detail arsitektur.
2.1 Fotografi Eksterior
Fotografi eksterior merupakan jenis fotografi yang memfokuskan objek foto pada bagian luar bangunan.
Spot yang biasa dijadikan objek adalah seluruh sudut bangunan dari luar yang merupakan bagian dari desain bangunan termasuk halaman.
Fotografer wajib menggunakan lensa yang lebar untuk mendapat hasil jepretan yang maksimal karena objek foto yang luas.
2.2 Fotografi Interior
Kebalikan dari fotografi eksterior, fotografi interior lebih fokus pada objek di dalam ruangan.
Fotografi interior adalah jenis fotografi yang memotret bagian dalam ruangan seperti penataan ruang dan desain interior.
Fotografi ini meliputi setiap detail sudut dalam ruangan.
Fotografer biasanya akan menggunakan pencahayaan tambahan untuk hasil yang bagus dan lebih maksimal.
2.3 Fotografi Detail Arsitektur
Fotografi detail arsitektur yaitu fotografi yang akan memotret bagian-bagian tertentu pada suatu bangunan yang dianggap memiliki keistimewaan sehingga wajib untuk di abadikan.
Pengambilan gambar secara keseluruhan terkadang dianggap kurang memuaskan karena bisa kehilangan nilainya.
Maka disinilah peran foto detail bangunan dibutuhkan. Foto detail arsitektur memotret bagian-bagian tertentu yang dianggap menonjol dalam suatu bangunan.
Jadi kesan estetik nya lebih tervisualisasikan.
3. Teknik Fotografi Arsitektur
Apa saja yang harus diperhatikan dalam pemotretan arsitektur?
Diperlukan banyak latihan untuk menjadi fotografer arsitektur yang handal. Anda harus sering berlatih untuk melatih kepekaan terhadap objek foto Anda.
Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan untuk mendapat hasil jepretan yang menakjubkan.
3.1 Kamera dan Alat Bantu Fotografi
Ada banyak jenis kamera untuk fotografi arsitektur. Namun, penggunaan lensa yang tepat juga memiliki peran penting untuk mendapat hasil yang menakjubkan.
Objek dalam jenis fotografi ini cenderung luas, jadi harus menggunakan lensa yang lebar.
Lensa apa yang digunakan untuk memotret pemandangan dan arsitektur agar terlihat luas?
Anda bisa menggunakan lensa wide angle fokal length 18mm hingga 35 mm. Lensa ini sering digunakan untuk memotret pemandangan dan bangunan.
Lensa wide angle berfungsi untuk memotret objek yang luas di mana fotografer tidak memungkinkan bergerak mundur untuk memotret seluruh pemandangan yang diinginkan.
Penggunaan lensa dan pengaturan kamera yang sesuai akan membantu Anda untuk mendapat hasil jepretan yang menakjubkan.
Anda juga bisa menggunakan alat bantu fotografi seperti tripod agar hasilnya lebih bagus dan seimbang.
3.2 Lokasi Pemotretan
Sebelum melakukan pemotretan, persiapkan segala sesuatu yang diperlukan termasuk lokasi pemotretan.
Lakukan eksplorasi untuk lokasi pemotretan Anda nanti.
Sebaiknya cari lokasi unik yang belum pernah digunakan oleh fotografer lain. Sehingga foto Anda akan lebih menarik dan membuat orang lain penasaran terhadap bangunan yang Anda foto.
Anda bisa mencoba mencari bangunan unik yang terletak di tengah kota. Selain hasil yang menakjubkan, akses ke pusat kota tentu lebih mudah.
Mulailah dengan melakukan penggalian informasi terlebih dahulu. Cari tahu lebih dalam dan detail tentang latar belakang bangunan yang menjadi target pemotretan Anda.
Hal ini membantu Anda untuk mencari inspirasi seperti apa konsep Anda nanti.
Jika memungkinkan, lakukan survei lokasi untuk mendalami setiap elemen yang ada bada bangunan yang akan dijadikan objek.
Setelah itu, Anda juga wajib mencari informasi mengenai bangunan tersebut, seperti jam operasional, pemilik bangunan, serta perizinan lokasi untuk izin pemotretan.
3.3 Sudut Pandang yang Berbeda
Saat mengambil gambar, jangan hanya fokus dari satu angle saja.
Cobalah memotret dari beberapa sudut pandang dengan angle yang berbeda.
Ini karena setiap foto yang dihasilkan dengan sudut pandang atau angle pengambilan gambar yang berbeda akan memiliki efek dan daya tarik yang berbeda juga.
Mencoba mengambil gambar dari sudut pandang yang berbeda akan membantu Anda dalam menunjukkan bagian atau keindahan lain yang terabaikan atau kurang terlihat dari bangunan tersebut.
3.4 Teknik Pencahayaan
Teknik selanjutnya yaitu tingkat pencahayaan.
Ya, teknik pencahayaan sangat penting dalam fotografi.
Setidaknya Anda wajib memahami teknik pencahayaan dasar.
Suatu pemandangan atau bangunan akan terlihat berbeda tergantung bagaimana kondisi cahaya.
Oleh karena itu, gunakan pencahayaan yang baik untuk hasil yang maksimal.
3.5 Komposisi yang Seimbang
Komposisi apa saja yang penting dalam pengambilan fotografi bangunan arsitektur?
Keharmonisan komponen fotografi sangat berpengaruh terhadap hasil jepretan Anda.
Terdapat dua konsep keseimbangan dalam keharmonisan komponen fotografi, yaitu simetris dan asimetris.
Simetris berarti komposisi dalam foto harus memiliki proporsi permukaan yang seimbang antara kanan dan kiri.
Anda harus mengambil gambar dengan posisi di tengah supaya Anda bisa membagi objek dengan sejajar untuk memotret dengan konsep simetris.
Seimbang bukan berarti simetris, tetapi simetris harus seimbang.
Komposisi asimetris yaitu di mana permukaan yang secara visual berbeda, tetapi tetap menampilkan bobot yang seimbang.
4. Gambar Fotografi Arsitektur
Itu dia penjelasan singkat tentang fotografi arsitektur.
Seorang fotografer arsitektur dituntut untuk bisa mempresentasikan nilai-nilai sebuah bangunan terutama seni arsitektur.
Bagaimana, menarik bukan? Jangan lupa mempelajari berbagai jenis fotografi lainnya ya!