Fotografi selalu berkaitan dengan kreativitas untuk menghasilkan foto yang unik, menarik, dan berkesan.
Salah satu tips untuk menghasilkan foto yang seperti itu adalah diperlukannya ketajaman dan kepekaan fotografer dalam menentukan POI (Point of Interest).
Ketika seorang fotografer dapat menentukan POI yang tepat, maka pesan dari foto yang dihasilkan juga bisa tersampaikan kepada orang yang melihatnya lho.
Apa itu Point of Interest (POI)?
Sebelum Anda menentukan Point of Interest dalam fotografi, apakah Anda sudah mengetahui apa itu Point of Interest?
Bagi Anda yang belum mengetahuinya, Point of Interest (POI) adalah sebuah titik fokus yang paling menarik dalam sebuah foto atau gambar.
Di dalam penerapannya, Point of Interest ini sangat penting dan harus ada pada foto.
Hal ini bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan fotografer bisa sampai dan diketahui orang yang melihatnya.
Maka dari itu, penyajian Point of Interest ini harus benar dan jelas, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan tepat.
Kemudian bagi Anda yang belum mengetahui Point of Interest Fotography, maka sebaiknya Anda memahami cara menentukan POI (Point of Interest).
Cara Menentukan Point of Interest (POI)
Di antara banyaknya subjek foto yang bisa Anda temukan, maka carilah satu saja subjek yang bisa menarik perhatian saat dilihat.
Anda bisa memilih subjek yang memiliki bentuk yang berbeda, warna, pola, ukuran, atau aktivitas dari objek foto.
Contoh Point of Interest. Misalnya saja ada beberapa buah tomat utuh yang memiliki warna merah, tetapi ada satu tomat yang tidak utuh atau sudah terbelah (berbeda dengan tomat lainnya)
POI dalam fotografi ini adalah tomat merah yang terbelah.
Pada intinya, POI dalam fotografi merupakan cara Anda untuk mencari subjek yang berbeda dari yang lainnya agar foto lebih menarik.
Penempatan Point of Interest (POI)
Pada dasarnya untuk penempatan Point of Interest ini tidak ada kaidah bakunya.
Namun menurut beberapa fotografer profesional, POI akan menghasilkan foto yang bagus ketika Anda letakkan di sepertiga dari bagian foto atau biasa disebut rule of third.
Penempatan subjek utama di sepertiga bagian dari foto akan membuat foto Anda lebih nyaman dilihat.
Akan tetapi, beberapa subjek utama ada yang kurang cocok jika diletakkan di sepertiga bagian foto dan lebih cocok diletakkan di bagian tengah foto.
Contohnya saja Point of Interest untuk foto makro bunga matahari.
Bunga matahari tidak akan cocok jika diletakkan di sepertiga bagian foto dan kurang nyaman dilihat.
Meskipun begitu, ada banyak foto yang akan terlihat bagus saat diletakkan di sepertiga bagian.
Bagi Anda yang masih baru atau pemula sebagai fotografer, maka sebaiknya Anda mengikuti kaidah yang sudah ada.
Hal ini dikarenakan kaidah yang sudah ada memang terbukti mampu memberikan hasil foto yang menarik dan bagus.
Kaidah yang dibuat oleh fotografer profesional ini tentunya dibuat berdasarkan pengalaman yang sudah mereka alami, serta tidak mungkin dibuat secara asal-asalan saja.
Namun, bagi Anda yang ingin mencoba sesuatu yang baru, maka break the rule dan ciptakan sebuah foto yang menarik.
Hubungan Point of Interest dan Komposisi Foto
Saat Anda membuat komposisi gambar, maka Anda akan memilih mana bagian yang akan dijadikan sebagai objek utama pada foto tersebut.
Misalnya, ketika Anda memotret foto pemandangan atau landscape.
Point of Interest pada foto landscape ini akan menjadi sebuah titik untuk memulai atau berhentinya pandangan mata saat Anda melihat foto tersebut.
Objek yang dimaksud dalam foto landscape ini bisa berupa rumah, batu, perahu, atau objek menarik lainnya.
Kemudian saat Anda mengambil foto portrait, maka orang yang menjadi objek dalam foto tersebut akan menjadi Point of Interest dan menjadi perhatian utama bagi orang yang melihatnya.
Selain itu, menentukan Point of Interest juga bisa dari objek yang pertama kali dilihat dari sebuah foto.
Itulah informasi mengenai cara menentukan Point of Interest.
Langsung ambil kamera dan coba ambil foto dengan menentukan POI dulu yuk!